Flaktürme - Menara-Menara Anti Peluru Jerman

Posted by Jeje Selasa, 01 Oktober 2013 0 komentar


Flaktürme atau Menara Antipeluru (inggris: Flak Tower) adalah bangunan buatan NAZI Jerman yang terkenal sangat kokoh dan sulit untuk dihancurkan.

Setelah angkatan udara Inggris (Royal Air Force) membombardir Berlin pada Oktober 1940, Adolf Hitler sangat marah dan memerintahkan pembangunan beberapa menara antipeluru sekaligus bunker untuk melindungi kota melawan ancaman udara sekutu. Tiga pasang menara pertama didirikan di Berlin pada tahun 1940 hanya dalam waktu 6 bulan, diikuti pada tahun 1941 dua pasang menara didirikan di Hamburg dan akhirnya tiga pasang lagi di Wina, yang dibangun antara Desember 1942 dan Januari 1945. Kesemuanya, enam belas menara antipeluru yang dirancang oleh arsitek Jerman Friedrich Tamms, mempekerjakan ratusan pekerja paksa dan tahanan perang dari seluruh Eropa.



Setiap kompleks menara antipeluru terdiri dari:

G -Tower (Jerman : Gefechtsturm ) atau Menara Tempur, juga dikenal sebagai Gun Tower, Menara Antipeluru Besar, dan
L -Tower (Jerman : Leitturm ) juga dikenal menara kontrol, atau menara komando, bunker atau menara antipeluru kecil .
3 generasi dari G-Tower

  

Struktur beton bertulang yang besar ini dilengkapi dengan senjata anti-pesawat mulai dari 20 mm sampai 128 mm, yang bisa menembakkan peluru 8.000 putaran per menit ke pesawat musuh, lebih dari 14 kilometer jauhnya. Terdapat pula piringan radar yang bisa ditarik  kebelakang beton tebal dan kubah baja untuk melindungi mereka dari kerusakan dalam serangan udara. Di lantai bawah disediakan tempat penampungan bagi warga sipil dari serangan udara, dengan ruang yang bisa menampung 10.000 warga sipil , dan bahkan bangsal rumah sakit ada di dalamnya.
Heavy firing from the Berlin Zoo flak tower on April 1942

Soldiers with anti-aircraft guns and a distance measuring device at the Berlin Zoo flak tower, April 1942


Ini adalah dua orang tentara wanita amerika yang menginspeksi radar Jerman (saat itu teknologi baru) di atap menara antipeluru setelah perang usai
Dengan dinding beton yang tebalnya hingga 3,5 meter, menara antipeluru terbukti kebal terhadap serangan dengan bom konvensional yang dilakukan oleh pesawat-pesawat pembom Sekutu. Menara-menara anti peluru di Berlin, selama pertempuran mendekati kalahnya Jerman, membentuk komunitas mereka sendiri, sampai dengan 30.000 lebih warga sipil Berlin berlindung dalam tiap satu menara antipeluru ini. Menara-menara ini, yang seperti kastil abad pertengahan, adalah beberapa tempat yang paling aman di kota dan berjuang hingga akhir, sehingga menara-menara antipeluru adalah pos-pos terakhir yang menyerah kepada pasukan Uni Soviet, karena berkurangnya pasokan. Itupun mereka harus dibujuk dahulu oleh utusan tentara sovyet.
Salah satu menara antipeluru sedang dibombardir, namun tetap berdiri kokoh
Ya, tentara Soviet menemukan bahwa mereka tidak dapat melakukan kerusakan yang signifikan terhadap menara antipeluru ini, bahkan dengan howitzer 203mm mereka. Jadi, apa yang mereka bisa mereka lakukan adalah mengepung menara. Utusan khusus akhirnya harus di kirim ke menara untuk merundingkan penyerahan mereka. Menara Zoo atau bunker Zoo adalah salah satu titik terakhir pertahanan di Berlin.
Menara Zoo atau Bunker Zoo yang menampung 30 ribu warga sipil berlin saat berlin di duduki sekutu
Usai perang, di akhir tahun 1945, Inggris melakukan beberapa upaya untuk menghancurkan struktur bunker Zoo tanpa banyak keberhasilan. Pada tahun 1948, setelah menempatkan 35 ton bahan peledak ke dalam struktur, akhirnya hancur. Situs saat ini adalah bagian dari kebun binatang dan Hippo Park. Menara Zoo atau bunker Zoo lah satu-satunya menara antipeluru yang benar-benar dibongkar. Sebagian besar dari menara antipeluru lainnya terkubur di bawah reruntuhan, dengan beberapa bagian masih terlihat. Salah satunya di Berlin adalah sebuah situs wisata dan dua lantai terbuka untuk pengunjung.
Seusai perang, akhir tahun 1945, dengan tidak adanya air dan fasilitas sanitasi, rakyat Berlin turun ke sungai untuk MCK. Di latar belakang adalah bunker zoo yang miring namun belum benar-benar hancur, dibutuhkan beberapa tahun untuk benar-benar menghancurkannya.

Reruntuhan Menara antipeluru Humboldthain, meskipun sebagian dihancurkan, kita masih dapat melihat-lihat interiornya - meskipun kita harus memakai pakaian pelindung dan helm untuk keselamatan jika melakukannya.

Menara antipeluru Humboldthain di Berlin saat ini
Dua menara masih berdiri di Hamburg, dan enam menara antipeluru di Wina, dibiarkan hampir tidak berubah hingga saat ini. Salah satu menara digunakan sebagai fasilitas penyimpanan untuk museum seni kontemporer MAK, satu lagi telah berubah menjadi akuarium dan lokasi panjat dinding, yang ketiga terletak di tengah-tengah kompleks militer dan digunakan oleh tentara Austria. Tiga lainnya tak teerpakai sejak akhir perang dan akses kesana tetap dibatasi. Ada beberapa usulan mengenai penggunaan kembali menara-menara anti peluru yang tak terpakai ini, mulai dari gudang untuk back- up data penting , hingga kedai kopi atau hotel. Saat ini menara-menara ini dimiliki oleh Negara dan Kota Wina dan beberapa dari mereka disewakan kepada perusahaan swasta.
Salah satu menara anti peluru di Hamburg sesaat seusai perang, meskipun kota Hamburg dibombardir oleh angkatan udara sekutu, Menara beton ini tetap bediri kokoh tanpa kerusakan berarti. Bandingkan dengan bangunan2 di sekitarnya.




Menara Antipeluru di Hamburg saat ini



Video kompilasi Menara-menara Antipeluru - sekarang dan masa lalu - di Berlin, Hamburg dan Wina

Read More..

Pohon-Pohon yang Sujud di Slope Point

Posted by Jeje 0 komentar


Slope Point adalah titik paling selatan dari pulau South Island, Selandia Baru. Wilayah ini secara konsisten angin barat daya yang kencang dan dingin yang berhembus dari Antartika. Angin di sini sangat intens dan tanpa henti, sehingga membuat pohon-pohon menjadi bengkok, melengkung dan membungkuk selamanya kearah angin bertiup. Slope Point dulunya digunakan untuk peternakan domba, dan kini, selain dari beberapa domba, tidak ada manusia atau hewan lain hidup di bagian paling selatan dari pulau ini. Ada beberapa gubuk kumuh dibangun di bawah lindungan pohonpohon yang bengkok karena angin, namun gubuk-gubuk ini sudah ditinggalkan.


Tebing yang sangat curam langsung turun ke laut di daerah tepi lautnya, jadi sebenarnya nama slope (lereng) tidak benar-benar tepat menggambarkan Slope Point. Pemandangan benar-benar menakjubkan dapat ditemui di pantai berbatu dan tebing sekitarnya. Ada sebuah plang kecil yang menunjukkan jarak ke Khatulistiwa dan Kutub Selatan, dan mercusuar kecil bertenaga surya berdiri di lahan pertanian.

Tidak ada jalan raya untuk menuju ke Slope Point, tetapi dapat dicapai dengan berjalan kaki 20 menit dengan mengikuti rambu-rambu berwarna kuning yang sudah bobrok.











Source
Read More..

Ilusi Air Terjun ke Dasar Laut di Mauritius

Posted by Jeje 0 komentar


Mauritius adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Hindia sekitar 2.000 kilometer (1.200 mil) di lepas pantai tenggara dari benua Afrika. Mauritius pertama kali ditemukan oleh bangsa Arab di tahun 975 M, kemudian oleh Portugis antara tahun 1507 dan 1513 M. Sejak itu telah ada periode suksesi dan kolonisasi antara Perancis, Belanda dan Inggris. Kepulauan ini menjadi republik pada tahun 1968.


Di ujung Barat pulau kita akan menemukan ilusi yang menarik. Bila dilihat dari atas, limpasan pasir dan endapan lumpur menciptakan kesan 'air terjun yang terjun ke dasar laut'. Tampilan satelit (seperti terlihat pada screenshot Google Maps bawah) juga sama-sama dramatis, pusaran air seakan-akan muncul di lepas pantai surga tropis ini.



Sedangkan yang menjulang tinggi keatas adalah Le Morne Brabant, monolit basaltik dengan puncak setinggi 556 m (1.824 kaki) di atas permukaan laut. Puncak ini meliputi area seluas lebih dari 12 hektar dan terletak di semenanjung Le Morne Brabant. Daerah (Cagar Budaya Le Morne ) juga diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia:
Cagar Budaya Le Morne, sebuah pegunungan terjal yang menjorok ke Samudera Hindia di barat daya Mauritius digunakan sebagai tempat berlindung oleh budak yang melarikan diri, Maroon, selama bertahun-tahun dari abad 18 dan awal abad 19. Dilindungi oleh tebing terisolasi, gunung berhutan yang hampir tidak dapat diakses, para budak melarikan diri membentuk pemukiman kecil di gua-gua dan di puncak Le Morne. Tradisi lisan yang berhubungan dengan maroons, telah membuat Le Morne menjadi simbol perjuangan budak 'untuk kebebasan, penderitaan mereka, dan pengorbanan mereka, yang semuanya memiliki relevansi dengan negara-negara dari mana budak datang (daratan Afrika, Madagaskar, India, serta Asia Tenggara). Memang, Mauritius, merupakan persinggahan penting dalam perdagangan budak timur, juga kemudian dikenal sebagai "Maroon republik" karena sejumlah besar budak melarikan diri kemudian tinggal di Le Morne Mountain....



Source
Read More..

Cumi-Cumi Bobtail yang Indah

Posted by Jeje 0 komentar


Foto-foto yang menakjubkan di postingan ini memperlihatkan kulit cumi-cumi bobtail, yang menggunakan ribuan sel (yang adalah bakteri) untuk mengubah warna. Fotografer bawah air Todd Bretl, mengambil gambar yang luar biasa ini dalam salah satu dari sekian banyak ekspedisinya ke laut .

Sebuah gambar bobtail diambil oleh Todd Bretl
Cumi-cumi Bobtail (ordo Sepiolida) adalah kelompok cephalopoda yang berkerabat erat dengan ikan sotong (cuttlefish). Bobtail cenderung memiliki mantel lebih bulat daripada sotong dan tidak memiliki cuttlebone seperti sotong. Mereka memiliki delapan lengan pengisap dan dua tentakel dan biasanya cukup kecil. Sepiolids hidup di perairan pantai yang dangkal dari Samudra Pasifik dan beberapa bagian dari Samudera Hindia serta perairan dangkal di lepas pantai barat Cape Peninsula, Afrika Selatan. Seperti sotong, mereka bisa berenang dengan baik menggunakan sirip pada mantel mereka atau dengan jet. Mereka juga dikenal sebagai cumi pangsit ( karena mantel mereka bulat ) atau cumi-cumi gemuk.

Cumi-cumi Bobtail memiliki hubungan simbiosis dengan bakteri bioluminescent (Vibrio fischeri), yang menghuni di organ cahaya khusus dalam mantel cumi tersebut. Bakteri-bakteri ini diberi gula dan larutan asam amino oleh cumi-cumi bobtail dan imbalannya, mereka menyembunyikan siluet cumi-cumi itu bila dilihat dari bawah dengan cara mencocokkan/menyamakan cahaya perut cumi-cumi dengan jumlah cahaya yang datang di bagian atas mantel. Organ berisi filter yang dapat mengubah panjang gelombang pendaran untuk lebih dekat dengan panjang gelombang sinar bulan dan bintang; yaitu sebuah lensa yang memiliki kesamaan biokimia dengan mata cumi untuk meredakan pendaran bakteri, dan reflektor yang mengarahkan cahaya ke bagian perut.
Fotografer berhasil menangkap ribuan sel-sel di lengan kulit bobtail yang disebut chromatophores, yang menyebabkan mereka dapat berubah warna

Sel-sel cumi-cumi bobtail ini muncul sebagai patch kecil atau titik yang menyebabkan pembentukan warna kuning atau hitam kecoklatan


Fotografer berasil menangkap kulit warna-warni dari cumi-cumi bobtail yang bersinar di permukaan air

Sebagian dari kulit bobtail hampir sepenuhnya transparan saat mereka berkamuflase dengan menyamakan cahaya dengan perairan di sekitarnya

Warna-warna cerah dari cumi-cumi terpantul dalam air saat pigmen kulit memberikan semburat coklat dan kuning

Lengan pengisap kecil meringkuk di bawah tubuh cumi-cumi



Source:
Read More..

Foto-Foto Pemenang Astronomy Photographer of the Year 2013

Posted by Jeje 0 komentar


Dari foto hujan meteor yang luar biasa hingga foto yang menakjubkan dari gas berputar-putar dan galaksi di luar angkasa, beberapa gambar fenomenal mengikuti kompetisi Astronomy Photographer of the Year yang diselenggarakan oleh Royal Observatory di Greenwich setiap tahun.

Lebih dari seribu fotografer amatir dan profesional dari seluruh dunia mengikuti kompetisi ini, dan tahun ini dimenangkan oleh fotografer Australia Mark Gee untuk gambar yang indah tentang langit di atas belahan bumi selatan, yang dihiasi dengan sejumlah obyek-obyek astronomi.

Foto yang diambil oleh Mark Gee menunjukkan daerah pusat Galaksi Bima Sakti - yang jaraknya lebih dari 26.000 tahun cahaya - muncul sebagai jalinan debu dan bintang, diterangi oleh sebuah mercusuar di Cape Palliser, Selandia Baru, bersinar kearah laut.
Juara Umum: Foto dari Mark Gee yang memperlihatkan Bima Sakti menjadi juara dalam kategori Bumi dan Antariksa sekaligus menjadi juara umum.
Di sudut kiri atas gambar adalah dua Awan Magellan, atau galaksi satelit kecil yang mengorbit di sekitar Bima Sakti, yang terlihat seperti dua noda bulat dalam foto Mr Gee. Framing foto itu adalah pemandangan kasar dari cape, yang terlihat hampir seperti permukaan sebuah planet lain. Mr Gee memenangkan £ 1.500 untuk untuk fotonya yang luar biasa dan membuat juri terkesan hakim dengan kedalaman dan kejelasan gambarnya.
Runner up kategori Bumi dan Antariksa, Fredrik Broms dari Norwegia dengan foto Aurora Borealis yang indah
Gambar indah yang tajam dan jelas ini menunjukkan bentuk dari Aurora Borealis yang dibentuk oleh medan magnet kompleks Bumi diatas Grøtfjord Norwegia. Fotografer itu juga sangat dipuji untuk foto Comet Panstarrs nya diatas puncak pegunungan salju Norwegia.
Komet Pannstar diatas pegunungan bersalju Norwegia

Foto hujan meteor Perseid diatas pegunungan oleh David Kingham, amerika, ini juga sangat dipuji
Ada enam kategori dalam kompetisi ini, yaitu Deep Space, Tata Surya kita, People and Space, Robotic Scope, Young Astronomi Fotografer dan hadiah Sir Patrick Moore untuk Best Newcomer. Adam Block memenangkan kategori Deep Space untuk gambar dari pembentukan bintang-bintang atau Celestial Impasto (yang keterangannya pernah AMJG postingkan disini), dan Tom O'Donoghue dari Irlandia menjadi runner up untuk fotonya gas dan debu awan kompleks Rho Ophiuchi dan nebula Antares, yang muncul seperti bintik-bintik tinta yang mengambang di air.
Foto dari Dani Caxete, Spanyol, ini menunjukkan quadruple lunar halo menerangi pemandangan dibawahnya

Sebuah foto Impasto Celestial, pembentukan bintang dari awan debu dan gas, yang diambil oleh fotografer Amerika, Adam Block

Ivan Eder, dari Hungaria, mengambil gambar indah galaksi M81 dan M82 ini - dua belas juta tahun cahaya dari Bumi

Rho Ophiuchi dan awan kompleks nebula Antares -nebula gas gelap- yang diambil oleh Tom O'Donoghue

Omega Centauri - Kluster bintang yang mengandung beberapa juta bintang yang diambil oleh Ignacio Diaz Bobillo dari Argentina
Sebuah foto gerhana matahari total, yang kadang-kadang disebut ' kebetulan kosmik karena "ukuran" yang "kebetulan tampak sama" dari Matahari dan Bulan, yang diambil oleh Man To Hui dari China memenangkan kategori Tata Surya kita.
Gerhana matahari total - yang diambil pada tahun 2012 di Australia oleh Man To Hui
Sam Cornwell mengambil tempat pertama di kategori hadiah Sir Patrick Moor untuk Pendatang Baru Terbaik dengan penggambaran visceral Transit Venus 2012 - yang tidak akan terjadi lagi sampai tahun 2117.
Memenangkan hadiah Sir Partick Moore untuk Best Newcomer adalah Sam Cornwell untuk foto Venus Transit

Juara Umum Mark Gee, juga memenangkan kategori People and Space untuk foto ini yang menggambarkan siluet dari orang-orang dalam cahaya bulan
Foto diatas juga dibuat videonya. Dan videonya pernah AMJG postingkan disini

'Urutan Cincin Api' yang menunjukkan ' gerhana annular' di mana cincin matahari tetap terlihat ini diambil oleh Jia Hao

Highly Commended di kategori Deep Space - Floating Metropolis - NGC 253 oleh Michael Sidonio (Australia): Pertama kali ditemukan oleh astronom Caroline Herschel pada tahun 1783, NGC 253 merupakan contoh langka dari 'Galaksi Starburst' dengan banyak bintang-bintang baru yang terbentuk jauh lebih banyak dari laju pembentukan bintang di galaksi kita sendiri, Bima Sakti.
Jacob Marchio yang masih remaja dari Amerika Serikat mengesankan para juri dengan dua fotonya. Yang pertama adalah potret bulan sabit dan yang kedua adalah foto murung dari Galaksi Bima Sakti ditampilkan dengan palet warna coklat kehitaman, dan memenangkan penghargaan Young Astronomi Fotografer.
Highly Commended dalam kategori 'Young Astronomi Fotografer'. 'The Waxing Crescent Moon' oleh Jacob Marchio, Amerika Serikat, yang berusia 14 tahun. Bulan tampak muncul dari kegelapan antarplanet, dan fotografer muda ini berhasil menangkap kontras 'lautan bulan' yang berisi lava gelap dan dataran tinggi pegunungan selatan
Foto-foto yang luar biasa ini akan dipamerkan dalam pameran gratis di Royal Observatory Astronomy Centre. Editor BBC Sky at Night Magazine, Chris Bramley, yang menjadi juri kompetisi ini, mengatakan bahwa kontes tahun ini diikuti oleh peserta yang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, dan begitu banyak menampilkan komposisi luar biasa dan detail yang spektakuler, sehingga para juri cukup sulit untuk memutuskan pemenang.
Dan inilah para pemenang kompetisi Astronomy Photographer of the Year 2013


Source
Read More..

Total Tayangan Halaman